AHAD, 15 APRIL 2012
YOGYA - Pemerintah Malaysia ingin melakukan kerja sama di bidang pendidikan dengan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Hal tersebut ditegaskan Direktur Penasihat Bidang Pendidikan Kedutaan Besar Malaysia di Indonesia, Yahurin Mohd Yassin, Sabtu (14/4/2012).
"Kerja sama itu khususnya dalam pertukaran karyawan yang ada di jajaran pemerintah untuk mengadakan program studi lanjut dalam menunjang peningkatan kualitas sumber daya manusia yang lebih baik," katanya.
Menurut Yassin, kerja sama di bidang pendidikan itu juga dapat dilakukan dalam program pertukaran dosen dan mahasiswa serta studi banding siswa.
"Siswa dan mahasiswa Malaysia yang menempuh pendidikan di Indonesia sekitar 7.000 orang, sedangkan siswa dan mahasiswa Indonesia yang ada di Malaysia sekitar 12.000 orang. Dosen Indonesia yang ada di Malaysia sekitar 5.000 orang," katanya usai bertemu dengan Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Paku Alam IX.
Ia mengatakan, perbedaan angka siswa dan mahasiswa di kedua negara tersebut dipengaruhi oleh adanya kemajuan pendidikan yang murah dan bertaraf internasional.
Berkaitan dengan hal itu, menurut dia, maksud kunjungannya tersebut untuk memberikan informasi tentang perguruan tinggi yang ada di Malaysia kepada mahasiswa atau siswa di DIY.
"Oleh karena itu, dalam kunjungan itu saya mengajak delapan rektor universitas negeri di Malaysia di antaranya Universitas Sabah Malaysia, Universitas Putra Malaysia, Universitas Islam Antarbangsa, Universitas Teknologi Malaysia, Universitas Pendidikan Sutan Ide, dan Universitas Tehnika Malaka," katanya.
Wakil Gubernur DIY Paku Alam IX mengatakan, pihaknya menyambut baik atas rencana kerja sama bidang pendidikan yang ditawarkan pemerintah Malaysia.
"Namun, kami akan melakukan koordinasi dan pembicaraan terlebih dulu dengan beberapa pihak sesuai dengan bidang dan sektor masing-masing," katanya.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemprov DIY Andung Prihadi Santoso mengatakan, tidak menutup kemungkinan rencana tersebut ditindaklanjuti dengan "memorandum of understanding" (MoU) antara kedua pihak.
"MoU itu menyangkut kerja sama pendidikan bagi siswa dan mahasiswa, dan tidak menutup kemungkinan kerja sama peningkatan kualitas sumber daya manusia pegawai negeri sipil (PNS) yang ada di Pemprov DIY," katanya.
0 komentar:
Posting Komentar